Jumat, 06 Juli 2012

Ibu ingin kamu bahagia, Nak..!??

Memandang langit luas dan menikmati angin yang segar tanpa polusi. Sejenak ku berfikir, waktu terus saja berputar, hingga tanpa terasa sudah 2 tahun aku hidup seorang diri. Meninggalkan kehidupanku dan meninggalkan segalanya. Aku mencoba untuk tidak berfikir apa dan mengapa ini terjadi padaku, semua aku jalani bagaikan air yang mengalir ke lautan bebas. Suara detik jam menyadarkanku dari lamunan. Jam menunjukkan pukul 08.00, saatnya aku berbenah diri untuk memulai aktivitasku. Rasanya aku masih enggan untuk beranjak dari tempat dudukku., semilir udara di pagi hari membuat seluruh badanku terasa sejuk dan damai, terutama hatiku. Jarang-jarang aku menikmati saat-saat yang seperti ini di kursi belakang rumah dengan pepohonan rindang, membuat betah untuk berlama-lama berada disini. Dan aku baru menyadarinya, ternyata tempat ini begitu menenangkan., hangatnya sinar mentari. Menjernihkan pikiranku.
"Ah.. mengapa waktu cepat sekali berputar". Gerutuku.
"Na.. apa kamu ga berangkat kerja??", kata ibu sambil membawa tas belanjanya ke dapur.
"Ntar ah bu, males banget. Masih kepengen tidur, duduk, melamun dll." kataku
"Y udah.." jawab ibu.. "Terserah kamu aj".
"Oh iya kemarin ibu udah nanya ke kakakmu tentang Adi ., dia itu orangnya baik dan sudah mapan. Pokoknya sederhanalah, ga neko-neko dan sopan lagi. Kamu mau ya?!. kata ibu setengah memaksa.

Lagi-lagi itu yang dibicarakan oleh ibu., sepertinya dia tau apa yang ada di lamunanku pagi ini dan apa yang aku pikirkan. Hmm rasanya aku siti nurbaya di tahun 2012., masih ada ya?! huff. Aku pun berlalu meninggalkan ibu dan tak menghiraukan apa yang diucapkan olehnya.

Tak pernah lelah ibu mencarikan jodoh untukku, dari temen kakak-kakakku., Ibu hingga ke saudara-saudara lain.Rasanya aku seperti barang yang tak laku di jual hingga sampai ditawar-tawarkan ke berbagai penjuru. Padahal jawaban yang aku keluarkan selalu sama yaitu "TIDAK". Aku masih merasa nyaman dengan diriku sendiri., tanpa tekanan tanpa keharusan atau kewajiban yang mutlak untuk aku lakukan. Ya..!! aku seperti napi yang baru keluar dari penjara, menghirup udara kebebasan.

"Na..!? kamu masih mikirin orang itu ya? ga usah di pikirin. Toh dia  juga dah g peduli ko ma kamu, dia udah ga melakukan kewajibannya ke kamu. Sudahlah tak perlu kau pikirkan dia lagi. Terima saja Firman, anaknya baik dan santun." Lagi-lagi ibu menyadarkanku dari lamunan.

"Sudahlah, bu! jangan membahas masalah itu lagi. Aku masih ingin sendiri, aku nyaman dengan diriku sendiri.Dan aku juga bukan Siti Nurbaya yang harus di jodoh-jodohkan seperti itu. Aku juga bisa cari pasanganku sendiri. Tenang aja bu. Ok".. Aku pun langsung pergi meninggalkan ibu.

"Ga makan dlu Na?.
"Ga, udah kenyang"! jawabku sambil beralri meninggalkannya.

Hari ini begitu sangat membosankan,di tambah dengan perkataan ibu tadi pagi.

"Ga semangat banget Na., ada ap?", kata si Ardi
"G pa2 mas, lagi males aj". Kataku, sambil menuju tempta singgahsanaku..

"Eh mba Nana, tambah gemuk aja nih., pasti selalu happy ya mba. Seneng terus nih!!" kata Evi
"Alhmdulillah mba". Jawabku dengan senyum penuh keterpaksaan


Kesibukanku seharian di tempat kerja membuatku sejenak melupakan itu. "sudahlah aku tak mau berpikir masalah itu lagi". Kataku dalam hati..

Haripun mulai sore. Aku pun meninggalkan tempat kerjaku, dan kembali ke rumah dengan segudang pertanyaan ibuku yang itu-itu saja..


"Udah pulang, Na?!, mau makan ap. Nanti ibu siapkan". Sapa ibu
"Iya., makannya nanti aja bu, belum laper". Jawabku sambli menuju kamar.
Aku langsung menjatuhkan diri di tempat tidur sambil menerawang ke atap kamar.
"Ah.. masih sama saja. pikiranku yang ada hanya tu-itu saja".
"Tak bisakah kau lari dari otakku".

"Na...,!!"teriak ibu di depan kamarku
"Iya, bu!!"

"Sebenernya kamu ada ap, Na., seharian kO melamun terus. Masih mikirin dia lagi? hm?."
 "G pp bu,!!" jawabku menutup-nutupi.

"Sudahlah, yang lalu biarkanlah berlalu.,"
"Firman juga orangnya baik, Ibu ingin kamu bahagia, nak!?"
"Sampai kapan kamu akan seperti ini terus."
"Bahagia seperti anak-anak lain pada umumnya"

Aku pun terdiam tanpa kata, dan berpikir terus berfikir..

("Ibu ingin kamu bahagia, nak..") kata-kata ibu membuatku tak bisa tidur. Huf..
Aku bisa dan pasti bisa. sebisa mungkin untuk bisa dan yakin banget aku bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar